CERPEN : RAYA, SANG GADIS TANGGUH(Pergolakan Hati Bagian II)


PERGOLAKAN HATI ( Bagian II )

                Menyegarkan kembali ingatan tentang konflik yang mulai mucul di Awal Mula Kisah Raya. Setelah ia dijodohkan dengan adat yang berlaku saat itu, TAPIAK TANCI dengan berlatar belakang balas budi kepada keluarga Rusli. Akhirnya Raya memiliki kisah yang hampir mencelakakan kehidupannya yakni bermaksud kawin lari.

Kawin Lari Satu..

Ternyata diam-diam Raya mempunyai pujaan hati dengan seorang pemuda. Mengingat TAPIAK TANCI sudah dilaksanakan dan ia tak setuju dengan perjodohan. Dua sejoli ingin melakukan kawin lari, namun nahasnya gerak gerik mereka tercium dengan saudara dan keluarga Raya.

Spontan saja kata berbisik dengan kasar datang dari pihaknya sendiri.

“ Sepincang kamu lari, dua pincang akan kususul. Kutarik tanganmu dengan bringas jika tidak menurut, aib keluarga beradat tidak pantas melakukan tindakan ini,” ucap saudara Raya dengan lantang.

Pikir hati Raya hal itu akan memalukan keluarga besar, tentu pula untuk dirinya sendiri. Sehingga ia mengagalkan niatan untuk lari dari perjodohan yang sudah direncanakan itu.

Kawin Lari Dua..

Berselang tiga bulan niatan Raya ingin kawin lari datang dan terbesit dipikiran sunsangnya. Sial lagi rencana ini diketahui oleh ibu kandung dan saudara sambungnya. Dengan bringas ibu pun menasehati Raya secara keras.

  Hidup ini sudah kepalang. Jangan buat lebih malang, nurutlah anaku sayang,” tutur sang ibu.

“Kita ini dalam posisi yang kurang menguntungkan, aku menikah lagi dan engkau jadi anak tiri. Jika aku meninggal tak tahu lagi nasib engkau Raya, “ lanjut ibu yang timbul belas kasihan.

“ Kamu, aku dan lainya tak tahu kedepanya. Apabila aku mati entah engkau dijadikan istri oleh bapak tirimu,” sambil terseduh ia mengucapkan hal itu.

Benar pikir Raya dalam sadarnya, terperanjat. Pikirannya pun menerawang jauh kedepan setelah ketiadaan ibunya. Terdiam dan hening  keadaan saat itu, lalu berlalu..

Tapi Raya gadis dengan akalnya masih bergejolak untuk melakukan pemberontakan dalam kasus yang tidak meng-enak-an sisinya itu.

“ Ibu! aku tak ingin dinikahkan dengan orang yang bukan pilihan hatiku, mohonlah kepada ayah agar mengembalikan uang  yang sudah diberikan kepada ayah sebagai jaminan untuk meminang aku anakmu, “ Sampai Raya dengan hati yang penuh harap kepada sang ibu.

Atas kehenak allah subhana wa ta’ala hati ibu pun bergetar dan menimbang-nimbang apa yang terucap oleh Raya sebelumnya.

“ Baik, ibu akan mendiskusikan hal ini kepada ayahmu tapi dengan syarat,” tumpas sang ibu.

 

Rentak masalah hadir sampai puncak. Dengan banyak pertimbangan ayahnya pun menyetujui dengan sebuah syarat. Simak di lanjutan kisah RAYA, Bersambung..


Comments