Posted by
Tanjungbungo
on
- Get link
- X
- Other Apps
Menyegarkan
kembali ingatan tentang konflik yang mulai mucul di Awal Mula Kisah Raya.
Setelah ia dijodohkan dengan adat yang berlaku saat itu, TAPIAK TANCI dengan
berlatar belakang balas budi kepada keluarga Rusli. Akhirnya Raya memiliki
kisah yang hampir mencelakakan kehidupannya yakni bermaksud kawin lari.
Kawin Lari Satu..
Ternyata diam-diam Raya mempunyai
pujaan hati dengan seorang pemuda. Mengingat TAPIAK TANCI sudah dilaksanakan
dan ia tak setuju dengan perjodohan. Dua sejoli ingin melakukan kawin lari,
namun nahasnya gerak gerik mereka tercium dengan saudara dan keluarga Raya.
Spontan saja kata berbisik dengan
kasar datang dari pihaknya sendiri.
“ Sepincang kamu lari, dua
pincang akan kususul. Kutarik tanganmu dengan bringas jika tidak menurut, aib
keluarga beradat tidak pantas melakukan tindakan ini,” ucap saudara Raya dengan
lantang.
Pikir hati Raya hal itu akan
memalukan keluarga besar, tentu pula untuk dirinya sendiri. Sehingga ia
mengagalkan niatan untuk lari dari perjodohan yang sudah direncanakan itu.
Kawin Lari Dua..
Berselang tiga bulan niatan Raya
ingin kawin lari datang dan terbesit dipikiran sunsangnya. Sial lagi rencana
ini diketahui oleh ibu kandung dan saudara sambungnya. Dengan bringas ibu pun
menasehati Raya secara keras.
“ Hidup
ini sudah kepalang. Jangan buat lebih malang, nurutlah anaku sayang,” tutur
sang ibu.
“Kita ini dalam posisi yang
kurang menguntungkan, aku menikah lagi dan engkau jadi anak tiri. Jika aku
meninggal tak tahu lagi nasib engkau Raya, “ lanjut ibu yang timbul belas
kasihan.
“ Kamu, aku dan lainya tak tahu
kedepanya. Apabila aku mati entah engkau dijadikan istri oleh bapak tirimu,” sambil
terseduh ia mengucapkan hal itu.
Benar pikir Raya dalam sadarnya,
terperanjat. Pikirannya pun menerawang jauh kedepan setelah ketiadaan ibunya. Terdiam
dan hening keadaan saat itu, lalu
berlalu..
Tapi Raya gadis dengan akalnya
masih bergejolak untuk melakukan pemberontakan dalam kasus yang tidak
meng-enak-an sisinya itu.
“ Ibu! aku tak ingin dinikahkan
dengan orang yang bukan pilihan hatiku, mohonlah kepada ayah agar mengembalikan
uang yang sudah diberikan kepada ayah
sebagai jaminan untuk meminang aku anakmu, “ Sampai Raya dengan hati yang penuh
harap kepada sang ibu.
Atas kehenak allah subhana wa ta’ala
hati ibu pun bergetar dan menimbang-nimbang apa yang terucap oleh Raya
sebelumnya.
“ Baik, ibu akan mendiskusikan
hal ini kepada ayahmu tapi dengan syarat,” tumpas sang ibu.
Rentak masalah hadir sampai
puncak. Dengan banyak pertimbangan ayahnya pun menyetujui dengan sebuah syarat.
Simak di lanjutan kisah RAYA, Bersambung..
Comments
Post a Comment
Terimakasih sudah berkomentar secara bijak dan sesuai topik . . .